REMAJA DAN TREN PACARAN MASA KINI
Oleh: Nuha Shofiyah
I.
PENDAHULUAN
Tak bisa dipungkiri, diera globalisasi seperti saat ini arus budaya barat dengan mudah yang masuk di negara kita. Tak heran, hal tersebut juga mempengaruhi sistem pergaulan
anak-anak remaja hari ini. Budaya hedonisme yang datang dari barat semakin
merajalela. Dengan mudah kita temukan perilaku-perilaku yang dulunya dianggap
tabu namun sekarang menjadi hal yang lumrah, bahkan menjadi sebuah keharusan.
Contoh mudahnya adalah pacaran. Tak jarang kita temukan beberapa pasang muda
mudi dengan percaya diri bergandengan tangan di tempat-tempat umum, bahkan
banyak diantara mereka yang merajut cinta sampai diluar batas kewajaran. Tidak
hanya mahasiswa perguruan tinggi yang melakukan budaya pacaran, anak usia
Sekolah Dasarpun tak mau ketinggalan.
Sebagian remaja zaman now menjadikan tayangan-tayangan televisi berupa sinetron sebagai kiblat dalam setiap aspek kehidupannya. Sebagaimana telah kita
ketahui, pada umumnya sebuah sinetron menceritakan kehidupan muda-mudi yang mengarah ke dalam percintaan.
Tak ayal, para remaja menjadikan tokoh yang bermain di dalamnya sebagai panutan. Bukan
hanya dalam hal percintaan, gaya hidup sang tokohpun tak luput dari perhatian.
Selain itu, minimnya pengawasan orang tua juga menjadi salah
satu faktor yang menyebabkan para remaja leluasa melakukan budaya pacaran tersebut. Jika dalu orang
tua merasa malu jika anak mereka berpacaran, lain halnya dengan sekarang, mereka merasa malu jika sang anak tidak
memiliki pacar, bahkan para orang tuapun turut memotivasi anak mereka untuk
mencari pasangan.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, penulis
tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai fonemena
pacaran masa kini, serta bagaimana sikap yang harus dipilih pemuda muslim dalam menghadapi fenomena pacaran tersebut. Sehingga diharapkan adanya manfaat
yang bisa dipetik dari makalah ini bagi penulis pribadi maupun para pembaca
secara umum.
II.
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Pengertian remaja
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah mulai
dewasa; sudah sampai umur untuk kawin.
Menurut Wikipedia adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga
masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan
fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan
bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah
dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pacaran dalam bahasa Indonesia
berasal dari kata pacar, kemudian diberi akhiran-an. Pacar dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia berarti teman lawan jenis
yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih; kekasih. Sedangkan berpacaran
adalah bercintaan, berkasih-kasihan.
Menurut Wikipedia, pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang
biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang
dikenal dengan pernikahan.
Dari semua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pacaran adalah sepasang
lawan jenis yang memiliki hubungan khusus berupa cinta dan kasih sayang yang
bertujuan untuk saling mengenal antara dua insan sebelum
terjadinya pernikahan.
B.
Remaja dan Sinetron
Tak dapat dipungkiri, perkembangan dunia hiburan di Indonesia semakin signifikan. Banyaknya channel televisi semakin mempermudah akses informasi serta dapat memperluas wawasan. Sehari-hari televisi
tak pernah absen menyuguhkan tayangan yang bermacam-macam, mulai dari talkshow, berita, tayangan edukasi,
dan sinetron. Diantara tayangan-tayangan tersebut, sinetronlah yang paling menarik perhatian remaja di
Indonesia. Alur yang menarik, cerita yang menghibur, dan menampilkan artis papan atas menjadi daya tarik utama dari tayangan ini. Selain itu, alur
cerita yang bersambung juga menjadi daya tarik tersendiri, karena hal tersebut
menjadikan penonton merasa penasaran dan secara tidak langsung membuat penonton ingin
terus menyaksikan episode kelanjutannya.
Jika kita perhatikan, tayangan sinetron lebih banyak memberikan dampak negatif bagi
perkembangan remaja. Karena di dalamnya banyak menampilkan adegan yang tak layak ditonton dan dicontoh.
Masa anak-anak dan remaja adalah masa yang paling penting bagi perkembangan
hidup manusia sehingga apapun yang diberikan dan diterima pada masa itu akan
berpengaruh pada kehidupannya di masa mendatang. Seperti yang sering dikatakan para psikolog “what
they see is what they do” yang artinya apa yang mereka lihat adalah “apa
yang mereka kerjakan”. Dari kalimat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sinetron
dapat mempengaruhi kondisi psikis remaja.
Salah satu tema cerita yang paling sering ditampilkan dalam sinetron adalah
percintaan. Mulai dari mencari
pacar, kencan, jadian, perselingkuhan,
putus cinta, sampai pacaran yang mengarah keperzinahan. Bahkan sebuah sinetron
akan terasa kurang berwarna jika di dalamnya tidak menampilkan adegan pelukan,
ciuman dan mesra-mesraan. Oleh
karenanya, menjadi sebuah kewajaran jika para remaja juga ikut mengambil porsi
sendiri dalam kehidupan mereka, karena tanpa disengaja, sinetron telah
memberikan movitasi bagi mereka dalam hal percintaan.
Tak heran, jika banyak remaja yang mengabaikan
pendidikan sekolah, bahkan hubungan mereka dengan Robb-nya. Karena mereka lebih
memperhatikan status hubungan cinta. Ini merupakan dampak buruk yang dapat
mempengaruhi kwalitas pendidikan serta keimanan mereka.
Selain menjadikan remaja termotivasi untuk
melakukan pacaran, sinetron juga memiliki dampak negatif lain yang tak kalah
membahayakan, diantaranya:
1.
Merusak kemampuan berpikir kritis
Perlu diketahui
bahwa setiap apapun yang kita lihat akan terekam di memori otak, kemudian jika
apa yang dilihat menjadi sesuatu yang difavoritkan, maka akan menjadikan otak
pasif, melemahkan kemampuan berpikir kritis, juga menumpulkan kognitif. Maka,
alangkah baiknya jika otak diisi dengan hal-hal yang bisa memperkaya
intelektual karena hal tersebut lebih banyak mengandung manfaat.
2.
Melemahkan kondisi mental
Dengan menonton
sinetron, sedikit banyak akan mempengaruhi karakter penontonnya, bahkan bisa juga
melemahkan kondisi mental. Contohnya dalam hal memilih dan memilah pasangan, jika
orang tua tidak merestui, maka ia akan berusaha memberontak, karena dalam
sinetron mengajarkan bahwa hal tersebut merupakan ujian dalam percintaan.
Contoh lainnya adalah sulit melupakan mantan pacar padahal masih banyak orang
yang lebih baik daripada dia. Dan masih banyak lagi contoh real dalam
kehidupan nyata. Ini merupakan bukti bahwa kondisi mental semakin rendah karena
inspirasi semu sinetron.
3.
Krisis moralitas
Pengaruh buruk
akibat terlalu sering menonton sinetron akan mengakibatkan rendahnya moralitas diri. Hal ini dikarenakan
tema dalam sinetron yang berkaitan hubungan percintaan, tentu memperkuat
keinginan untuk meniru sehingga memungkinkan terjadi hal-hal yang berada di
luar batas moral. Krisis moralitas tersebut berupa:
a.
Terjerumus dalam pergaulan bebas
Misalnya, karena meniru adegan romantis di TV,
banyak remaja saat ini pergi ke diskotik, keluar dan pulang malam hari, sampai
terjun dalam pergaulan seksual.
b.
Penyalahgunaan alkohol
Begitu pula dengan mencoba minum minuman
beralkohol sampai mabuk-mabukan, ini sama seperti adegan di sinetron, para
remaja mencoba untuk bergaya bebas.
c.
Kekerasan dan agresif
Kekerasan dan agresif pada sesama pelajar juga
sering diadegankan di sinetron TV, salah satu buktinya adalah banyak tersebar
video rekaman kekerasan anak pelajar terhadap temannya sendiri.
d.
Merusak identitas remaja
Penampilan para aktor sinetron yang selalu
terlihat cantik dan tampan, model rambut yang unik, penampilan style, punya
kendaraan mewah, dan lain sebagainya juga banyak ditiru oleh para remaja saat
ini, bahkan banyak pula dari mereka berpikir bahwa orang cantik atau tampan
adalah orang yang berkulit putih, berwajah cerah tanpa jerawat, berambut lurus,
memiliki postur tubuh yang ideal, dan lain sebagainya, padahal kecantikan atau
ketampanan ada pada hati bukan pada penampilan fisik.
4.
Pemisah antara tujuan duniawi dan ukhrowi
Sebagai masyarakat
beragama, kita tentu sangat faham bahwa kehidupan sesungguhnya adalah kehidupan
di akhirat nanti, kehidupan dunia adalah tempat untuk mencari bekal. Tetapi,
kesibukan hati akibat terlalu sering menonton sinetron, membuat banyak orang
melupakan bahwa hakekat hidup bukanlah hanya sekedar untuk mencari jodoh atau
menyambung hubungan asmara.
C.
Remaja dan Trend Pacaran Masa Kini
Selain karena peran media berupa
sinetron, ada sebab lain yang mempengaruhi gaya pacaran remaja zaman sekarang,
yakni perkembangan teknologi. Jika dahulu pacaran dilakukan secara
sembunyi-sembunyi dan mengandalkan surat sebagai media komunikasi. Lain halnya
dengan sekarang, aktivitas pacaran semakin dipermudah dengan hadirnya
smartphone dan media sosial. Terutama media sosial yang memberikan kebebasan
untuk mencurahkan isi hati, mengirim pesan, dan mengupload foto ke dunia maya.
Tidak jarang kita melihat gambar-gambar tingkah laku serta screenshoot chatting
orang pacaran yang sudah kelewat batas.
Tidak hanya itu, Internet juga
menjadi salah satu faktor yang merubah pola pacaran anak muda jaman sekarang.
Dengan mudahnya mereka bisa mengakses konten-konten negatif yang tersebar luas
di dunia maya, yang kemudian mereka praktekkan di dunia nyata.
Bisa dikatakan gaya pacaran jaman
sekarang jauh dari norma kesopanan. Masyarakat tidak malu mengumbar kemesraan
di depan umum dan mengunggahnya ke media sosial. Lebih parahnya lagi, hal
tersebut banyak dilakukan dari kalangan remaja dan anak usia Sekolah Dasar.
Jika remaja dahulu merasa sangat
malu untuk sekedar berduaan. Berbeda dengan remaja zaman sekarang, jangankan
berduaan, berpelukan bahkan berciuman di tempat umum menjadi sesuatu yang
wajar. Menurut mereka belum dikatakan berpacaran jika belum pernah melakukan
ciuman bibir. Begitu juga seorang wanita belum bisa dikatakan mencintai
kekasihnya jika ia belum menyerahkan keperawannya.
Tidak hanya itu, masih banyak lagi tren pacaran yang
dilakukan remaja zaman sekarang yang cenderung aneh dan kelewat batas,
diantaranya:
1. Tukar baju dengan pasangan
Tukar baju dengan
pasangan sempat populer di Indonesia. Banyak remaja yang mengikuti tren ini. Pihak
wanita memakai baju pria bagitupula sebaliknya. Kemudian mereka memposting foto
tersebut ke media sosial. Tren ini sempat mendapat banyak hujatan dari netizen
yang tidak suka dengan tingkah laku remaja saat ini yang kelewat konyol.
2. Cium ketek pacar
Mencium ketek pacar
adalah tren aneh sekaligus terlihat jijik. Tapi, tren ini banyak sekali diikuti
remaja sekarang. Si wanita berpose mencium ketek pacarnya, lalu memposting
fotonya tersebut ke media sosial. Tren ini juga mendapat banyak hujatan dari
netizen karena nggak ada faedahnya.
3.
Gunakan panggilan yang kelewat mesra
Menggunakan
panggilan yang kelewatan mesra, seperti papa mama, ayah bunda, mimi pipi, abi
umi dan masih banyak lagi. Tren ini banyak mendapat hujatan, banyak yang bilang
kelewat alay, karena belum tentu mereka akan sampai ke jenjang
pernikahan.
4.
Pakai baju couple
Pakai baju couple
juga menjadi tren yang dianggap alay dan lebay. Pasangan remaja
biasa memakainya ketika berkencan.
5.
Menulis salam di puncak gunung
Tren yang satu ini seringkali
dilakukan oleh para pecinta alam. Karena harus mendaki gunung duhulu untuk bisa
sampai ke puncaknya kemudian menulis
salam untuk orang yang dikasihi.
6.
Memasang
status hubungan secara berlebihan di media sosial.
7.
Memasang
foto mesra secara berlebihan di media sosial.
8. Mulai berpacaran berduaan di tempat gelap.
Tidak dapat
dipungkiri lagi jika pacaran dilakukan di tempat gelap sesuatu yang negatiflah
yang dilakukan.
9.
Berpacaran di kamar, hotel, ataupun kost-kostan.
Banyak remaja zaman
sekarang yang berani mengajak kekasihnya ke tempat-tempat tertutup yang
otomatis hanya ada mereka berdua di dalamnya. Dengan begitu mereka lebih
leluasa untuk melakukan hal-hal yang mereka inginkan. Termasuk melakukan
hubungan layaknya suami istri.
Islam melarang budaya pacaran. Segala sesuatu yang
dilarang oleh syariat dapat dipastikan di dalamnya terkandung bahaya dan
menimbulkan dampak yang negatif, diantaranya:
1.
Mudah terjerumus ke perzinaan.
Tentang dampak
negatif yang pertama ini tak perlu disangkal lagi. Tak terhitung lagi jumlah
pemuda yang benar-benar terjerumus dalam perzinaan yang diawali dengan
aktivitas pacaran.
2.
Menurunkan tingkat keimanan.
Orang yang pacaran
cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas cinta kepada Robb-nya.
Tak perlu mengelak atau mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikan dengan
kwalitas keimanan seseorang. Jika kwalitas ibadahnya menurun setelah mengalami
jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaanya kepada Allah berkurang. Iapun
menjadi jarang ke tempat ibadah, jarang membaca Al-Quran dan lain-lain.
3.
Melatih kemunafikan.
Orang yang
berpacaran seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin bahwa dialah yang
terbaik. Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan kekasihnya. Adapun yang
buruk sebagian besar ia sembunyikan.
4.
Menjadikan
seseorang benyak berkhayal.
Orang yang sedang jatuh cinta
–pacaran- seringkali teringat dengan orang yang dicintainya. Lalu ia memikirkan
sesuatu, berandai-andai setiap waktu tentang apa yang akan dilakukan nanti saat
bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu, tentang kata-kata yang akan
diucapkan, dan masih banyak lagi.
5.
Mengurangi
produktivitas.
Jika tidak berpacaran, seorang
siswa/remaja tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih produktif,
seperti membuat ide kreatif, kegiatan olah raga, kegiatan akademik, dan
lain-lain. Namun seringkali produktivitasnya turun lantaran ia berpacaran.
D.
Sikap Remaja Islam terhadap Fenomena Pacaran
Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri
manusia. Karena itu merupakan fitrah. Ketika seseorang memiliki rasa cinta,
maka hal itu adalah nikmat yang dianugerahkan Yang Maha Kuasa. Termasuk rasa
cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah
Ta’ala:
زُيِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ
الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ
وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ
عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan
terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa
perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas
dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan
hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”. (QS. Ali Imran: 14).
Sebagai pemegang estafet perjuangan, remaja Islam
harus memahami dengan betul bahwa kehidupan di dunia bukan semata-mata tentang
percintaan. Hendaknya ia berbuat sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan
agama, bukan malah sebaliknya, mereka ikut-ikutan budaya remaja pada umumnya,
yakni pacaran. Bagaimana Islam
akan jaya jika generasi mudanya tersibukkan oleh urusan-urusan yang bersifat
merusak.
Islam telah mengatur pergaulan antara laki-laki
dan perempuan, hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir adanya rasa saling
tertarik diantara mereka sebelum waktunya serta mencegah adanya kemaksiatan
yang lebih besar. Yaitu dengan menundukkan pandangan, melarang berdua-duaan
dengan lawan jenis dan jabat tangan dengan lawan jenis.
Namun, jika cinta telah terlanjur menguasai hati
dan pikiran, maka yang perlu dilakukan adalah :
1.
Menyadari kembali hakikat penciptaannya di dunia adalah untuk
beribadah kepada Allah. Maka dengan ini akan tumbuh pemikiran bahwa cinta yang
sesungguhnya adalah hanya kepada Allah Ta’ala.
Ada dua perkara penting yang harus dilakukan untuk mempertebal kecintaan kepada
Allah yaitu dengan ma’rifatullah dan selalu melakukan amal sholeh.
2.
Berusaha untuk tidak mengingat kembali kenangan-kenangan lama
tentang orang yang dicintainya (pacar). Yaitu dengan menyibukkan diri, seperti
memperbanyak kegiatan yang bermanfaat. Hal ini membutuhkan dorongan yang kuat
dari dirinya sendiri, ia harus merasa yakin bahwa ia akan mendapatkan ganti
yang lebih baik di dunia dan akhirat.
3.
Mempersenjatai diri dengan selalu mendekatkan diri kepada
Allah Ta’ala. Sehingga hati akan kembali hidup, dan keberaniannya menghadap
Allah kembali tumbuh dengan baik. Maka Allah akan menetapkan ke dalam hatinya
kebahagiaan, keridhaan, dan ketenangan yang kan muncul kembali pada jiwanya,
dan melahirkan hati baru yang mengetahui arti cinta.
III.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tayangan sinetron lebih banyak memberikan
dampak negatif bagi perkembangan remaja. Di antaranya dalam hal percintaan. Di dalam sinetron biasanya menampilkan
tren pacaran remaja yang terlewat batas, sehingga tak sedikit remaja yang
mengikuti dan mempraktekkan dalam kehidupannya.
Selain sinetron, media sosial dan internet juga
berperan penting dalam mempengaruhi tren pacaran remaja masa kini. Di antara
tren pacaran remaja zaman sekarang adalah, tukar baju dengan pasangan, cium
ketek pacar, gunakan panggilan yang kelewat mesra, pakai baju couple, menulis
salam di puncak gunung, memasang
status hubungan secara berlebihan di media sosial, memasang foto mesra secara
berlebihan di media sosial, mulai berpacaran berduaan di tempat gelap, berpacaran di
kamar, hotel, ataupun kost-kostan.
Sikap yang harus
dipilih oleh remaja Islam terhadap tren pacaran adalah dengan tidak mengikuti
budaya tersebut. Selain diharamkan, pacaran juga mengandung banyak dampak
negatif.
B.
Saran
Masa
remaja merupakan masa yang paling penting bagi perkembangan
hidup manusia, sehingga apapun yang diberikan dan diterima pada masa itu akan
berpengaruh pada kehidupannya di masa mendatang. Oleh karenanya bagi remaja
hendaknya memanfaatkan kesempatan emas tersebut untuk melakukan sesuatu yang
bermanfaat bagi ummat dan agama. Agar kejayaan Islam bisa kembali tegak di muka
bumi.
Teruntuk
orang tua, masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Maka, mendampingi
para remaja untuk menemukan jati diri mereka merupakan tugas utama. Agar mereka
tidak salah melangkah dan menentukan jalan mereka. Wallahu A’lam bish Shawab
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Al-Kariim
Thaha Ahmad,
2007, Mystery Of Love In Islam, Klaten: Inas Media
Hilali, Al-, Majdi,
Quantum Cinta, 2008, Surakarta: Insan Kamil, cet.ke-1
Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, tt, Jakarta: Balai Pustaka
http://refianishalihah.blogspot.co.id/2016/02/opini-pengaruh-sinetron-terhadap.html,
diakses pada 18 Maret 2018 pukul 15.05
https://www.famous.id/video/personality/5-tren-pacaran-kids-jaman-now-yang-bikin-geleng-kepala-1710163.html,
diakses pada 18 Maret 2018 pukul 20.58