| Sabtu, 08 April 2017

Menyingkap Gas Beracun, Senjata Pembunuh Sipil di Idlib

Foto: Bocah korban serangan senjata kimia di Khan Syeikhun, Idlib
KIBLAT.NET, Damaskus – Serangan gas beracun oleh rezim Suriah telah membunuh banyak jiwa di Khan Syeikhun, Idlib pada Selasa (04/04). Para korban tewas keracunan setelah kejang dan mengeluarkan buih di mulut.
Jenis gas beracun itu telah mengundang banyak tanya. Ada yang berpendapat berjeniskan klorin. Tetapi juga ada yang menduga gas beracun itu berjenis sarin. Keduanya memang dikenal sebagai senjata pembunuh massal. Namun petugas medis setempat belum dapat memastikan kandungan gas yang dijatuhkan rezim.
Apa itu gas sarin?
Sarin berbentuk cairan yang tidak berbau dan tidak berwarna. Gas ini terbentuk dari dari empat senyawa yaitu, methylphosphonate dimetil, fosfor triklorida, sodium fluoride dan alkohol.
Sarin adalah senjata kimia buatan manusia yang diklasifikasikan sebagai agen saraf G-series. Itu berarti sarin bekerja dengan menyerang fungsi sistem saraf. Gas ini dikembangkan oleh ilmuwan Jerman selama Perang Dunia II.
Agen saraf G-series terdiri dari gas sarin (GB), tabun (GD), soman (GA) dan cyclosarin (GF). Semua itu merupakan gas beracun yang sangat mudah menguap di udara.
Cara kerja gas sarin membunuh manusia
Bila terhirup, gas sarin akan langsung merusak neurotransmitter asetilkolin (senyawa penghantar rangsangan saraf yang berada di dalam tubuh manusia). Dampaknya terkecil ialah korban akan kehilangan kontrol otot.
Meluasnya gejala yang ditimbulkan tergantuk dosis dan berapa lama korban menghirupnya. Karena termasuk jenis gas yang gampang menguap dengan cepat, menghirupnya saja merupakan ancaman akan pendeknya usia. Senjata ini sangat berbahaya, konon jumlah sebesar ujung jarum pentul sudah cukup untuk membunuh satu orang dewasa.
Gas itu juga akan berdampak pada pupil mata karena tidak mampu lagi menerima cahaya. Jika dihirup, nafas akan sesak dan perut terasa mual. Gejala-gejala ini dapat muncul segera, diikuti dengan hilangnya kontrol otot (lemas), kejang, dan berakhir dengan kematian.
Apa itu gas klorin?
Nama gas yang satu ini memang familiar. Klorin dalam bentuk cairan atau bubuk banyak ditemukan dalam produk-produk rumah tangga. Biasa juga dipakai untuk mensterilkan kolam renang. Klorin jenis ini lebih dikenal dengan nama kaporit.
Namun siapa sangka, klorin juga diproduksi sebagai senjata kimia. Klorin yang beracun biasanya bewarna kuning kehijau-hijauan. Senjata kimia ini akan sangat bereaksi pada tubuh manusia.
Penggunaan gas klorin sangat populer selama perang dunia pertama.  Gas ini juga dikembangkan dan digunakan pertama kali oleh Jerman. Gas klorin sebagai senjata kembali muncul saat perang Irak tahun 2007. Diduga kuat  rezim Bashar Al Assad juga menggunakan gas jenis ini selama perang Suriah.
Dampak klorin pada tubuh manusia
Gas klorin bersifat racun karena sangat reaktif dengan air di selaput lendir paru-paru dan mata. Reaksi yang ditimbulkan akan menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit yang memicu iritasi pada mata dan paru-paru serta memicu korosi pada jaringan.
Sehingga, klorin akan menghancurkan kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen. Dalam waktu singkat, korban senjata kimia ini akan mati karena kekurangan oksigen.
Apakah kolam renang berklorin aman digunakan?
Mengingat volume air yang begitu besar, klorin atau kaporit biasa digunakan untuk mensterilkan kolam renang. Air dengan kadar klorin yang tinggi dapat berefek pada mata. Umumnya, mata akan sengat perih bila terkena.
Oleh sebab itu, sebaiknya menggunakan kacamata renang. Jika berenang dengan mata terbuka di kolam berkaporit, memungkinkan penglihatan akan kabur selama beberapa saat setelahnya.
edit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Instagram

BTemplates.com

Popular Posts

Pages

Blogroll

About

Pages - Menu

Popular Posts

© Design 1/2 a px. · 2015 · Pattern Template by Simzu · © Content coretan sederhana